Peran Kompos dalam Mengurangi Sampah dan Mendukung Zero Waste Lifestyle
Zero waste
lifestyle semakin populer di kalangan masyarakat modern yang peduli terhadap
lingkungan. Gaya hidup ini bertujuan untuk meminimalkan produksi sampah dengan
cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan mengurangi potensi sampah menjadi limbah.
Salah satu elemen
penting yang mendukung gaya hidup ini adalah pengelolaan sampah organik melalui
pembuatan kompos. Kompos bukan hanya sekadar cara mengelola sampah organik,
tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Lantas seberapa
penting peran kompos dalam mengurangi sampah serta bagaimana praktik ini
mendukung Zero waste lifestyle. Simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Semoga bermanfaat.
Apa Itu Kompos?
Kompos merupakan hasil penguraian bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, dan limbah dapur oleh mikroorganisme. Proses ini menghasilkan material kaya nutrisi yang disebut humus, sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah.
Membuat kompos
menjadi salah satu cara alami untuk mengolah limbah organik sekaligus
mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Fakta Mengenai Sampah Organik
Sampah organik diketahui menyumbang sekitar 50-60% dari total sampah rumah tangga. Sayangnya, sebagian besar sampah ini berakhir di TPA, di mana proses penguraiannya akan menghasilkan gas metana. Emisi gas metana adalah salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang berkontribusi besar terhadap perubahan iklim.
Mengolah sampah organik menjadi kompos akan membantu mengurangi volume sampah di TPA sekaligus menekan emisi gas metana. Maka dengan membuat kompos, kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menekan emisi gas rumah kaca dan memanfaatkan limbah organik secara lebih produktif.
Manfaat Pembuatan Kompos
Mengurangi Volume
Sampah di TPA = Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, jumlah sampah
yang dikirim ke TPA dapat berkurang drastis.
Menekan Emisi Gas
Rumah Kaca = Sampah organik yang terurai di TPA tanpa oksigen akan menghasilkan
gas metana. Proses pembuatan kompos yang terkontrol mengurangi pembentukan gas
ini, sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Menghasilkan Pupuk
Alami = Kompos mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium
yang sangat baik untuk menyuburkan tanah. Penggunaan kompos sebagai pupuk alami
juga mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia yang punya potensi mencemari
lingkungan.
Mengurangi Biaya Pengelolaan Sampah = Rumah tangga yang mengelola sampah organiknya sendiri melalui kompos dapat menghemat biaya pengangkutan dan pengelolaan sampah.
Mendukung Pertanian Berkelanjutan = Kompos memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas retensi air, dan mendukung pertanian organik. Ini menjadi langkah penting menuju sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan, yang sedikit banyak akan mempengaruhi peningkatan ekonomi masyarakat.
Langkah Membuat Kompos di Rumah
Pembuatan kompos
di rumah dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Pisahkan sampah organik baik dari sisa makanan, kulit buah, sayuran, dan bahan organik lainnya dari sampah non-organik.
- Hindari memasukkan daging, produk susu, atau minyak ke dalam kompos karena dapat menarik hama.
- Siapkan wadah kompos, bisa menggunakan wadah khusus kompos atau membuatnya sendiri dari ember bekas dengan lubang ventilasi.
- Susun lapisannya, mulailah dengan lapisan bahan cokelat (daun kering, serbuk kayu) untuk menjaga keseimbangan karbon dan nitrogen.
- Lalu tambahkan lapisan bahan hijau (sisa makanan, potongan sayur).
- Aduk campuran secara rutin untuk memastikan sirkulasi udara berjalan baik, proses ini juga akan membantu mikroorganisme bekerja lebih efisien.
- Pantau kelembapannya dan pastikan kompos tidak terlalu kering atau terlalu basah. Tambahkan air jika terlalu kering, dan tambahkan bahan cokelat jika terlalu basah.
- Dalam waktu 1-3 bulan, kompos akan matang dan siap digunakan dan dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman di kebun atau pot.
Tantangan dalam Membuat Kompos
Meski bermanfaat,
pembuatan kompos tidak lepas dari tantangan, seperti:
- Masih minimnya kesadaran bahwa melakukan pengomposan itu penting. Tidak semua orang menyadari betapa bermanfaatnya kompos untuk lingkungan. Edukasi berkelanjutan sangat diperlukan disini.
- Keterbatasan ruang terutama bagi mereka yang tinggal di apartemen atau rumah kecil padat penduduk.
- Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah karena beberapa daerah belum memiliki regulasi atau dukungan fasilitas untuk mendorong pengomposan secara luas dan berkelanjutan.
Kompos dan Zero Waste Lifestyle
Zero waste lifestyle bertujuan menciptakan sistem di mana setiap limbah memiliki tempat dan fungsi sebermanfaat mungin. Dalam konteks ini, kompos berperan sebagai solusi utama untuk mengelola sampah organic secara lebih produktif dan tentu saja menguntungkan.
Zero waste lifestyle, yang poin utamanya mengajarkan pentingnya memisahkan sampah berdasarkan jenisnya akan membuat sampah organik yang diolah menjadi kompos tidak lagi dianggap sebagai limbah, melainkan sumber daya berharga.
Hal ini, secara tidak langsung akan mendukung penerapan ekonomi sirkular, dimana kompos dapat digunakan kembali untuk menyuburkan tanaman, baik di kebun rumah maupun lahan pertanian.
Dengan demikian, siklus penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. Sampah sebagai limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, akan kembali ke tanah dan memberikan manfaat baru.
Kesimpulan
Kompos memegang peran penting dalam mengurangi sampah dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, kita tidak hanya mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi tanah dan ekosistem.
Pembuatan kompos adalah langkah sederhana namun berdampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Mari mulai membuat kompos dari rumah dan jadikan langkah ini sebagai bagian dari rutinitas hidup sehari-hari.
Sumber Referensi
Siti Marliah. 2022. Zero Waste: Pengertian, Prinsip, Manfaat, dan Strategi [Online] (https://www.gramedia.com/best-seller/zero-waste/?srsltid=AfmBOoqicQ8AJ6If4auhbfLsTsriLwZd6XXJkiBh2bFa-7Ztrwv4HKPV diakses 22 Desember 2024)
Zero Waste. 2024. Manfaat Mengompos Di Rumah [Online] (https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/manfaat-mengompos-di-rumah/ diakses 22 Desember 2024)
DLH Palangkaraya. 2021. Membuat Kompos dari Sampah Organik [Online] (https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampah-organik/ diakses 22 Desember 2024)
Mita Defitri. 2023. 4 Masalah Umum dalam Mengompos [Online] (https://waste4change.com/blog/4-masalah-umum-dalam-mengompos/ diakses 22 Desember 2024)
Posting Komentar