Rekomendasi Buku Terbaik Untuk Tingkatkan Kesehatan Mental

Daftar Isi
Tahukah kamu jika data dari WHO menyebutkan bahwa bunuh diri menjadi penyebab kematian kedua pada penduduk rentang usia 15 sampai 29 tahun. Hampir 1 miliar orang di dunia hidup dengan gangguan mental dan 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol yang berlebihan. 

Kesehatan mental juga perlu menjadi perhatian bukan malah ditabukan mengingat dampaknya yang begitu serius bagi kehidupan. 



Itulah mengapa setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Mental Sedunia. Dengan adanya peringatan ini diharapkan akan meningkatkan awareness tentang kesehatan mental sekaligus mempromosikan dan meningkatkan kepedulian masyarakat. Peringatan ini sendiri pertama kali diinisiasi oleh World Federation for Mental Health pada 1992. Kini, meningkatkan awareness termasuk mengenalkan mental health issue bisa dilakukan dalam beragam cara termasuk lewat buku. 

Ada banyak buku terkait mental health issue yang bisa di baca. Buku-buku tersebut ada yang berupa cerita fiksi, memoar, esai maupun kisah nyata dari si penulis. 


Berikut lima buku pilihan yang bisa kamu jadikan referensi


1. Kim Ji Young, Born 1982 oleh Cho Nam Joo

Novel “Kim Ji-young, Born 1982” karya Cho Nam Joo dirilis Oktober 2016 lalu di Korea Selatan. Novel yang mengangkat tema seputar isu feminisme ini sempat menuai pro dan kontra karena tema yang diangkat masih dianggap tabu. Secara keseluruhan novel ini menceritakan kisah seorang wanita bernama Kim Ji-Young yang mulanya bekerja di agensi kehumasan dan kemudian menikah. Seperti kebanyakan wanita lainnya, saat mengetahui dirinya sedang hamil, Kim Ji-Young dipaksa berhenti dari pekerjan yang ditekuninya. 

Instagram.com/vanreads

Ketika anaknya lahir ia menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Perlahan ia mulai kehilangan jati diri lantaran terperangkap dalam rutinitas sehari-hari, ia mulai berperan menjadi orang lain dan akhirnya mengalami depresi. Novel ini kemudian diadaptasi menjadi film dengan judul serupa yang dibintangi aktor dan aktris kenamaan Korea Selatan Gong Yoo dan Jung Yu-mi. Di awal perilisan buku ini bahkan salah satu Idol Korea yakni Irene Red Velvet sempat mendapat hujatan netizen lantaran membuat postingan terkait buku tersebut. 

2. I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki oleh Baek Se Hee

Masih dari Korea Selatan, buku yang ditulis oleh Baek Se Hee ini secara keseluruhan mengajarkan kita untuk mencintai diri sendiri. Baek Se Hee menuliskan kisahnya lewat dialog saat ia melakukan sesi konseling dengan psikiaternya. Baek Se Hee mengalami distimia atau depresi ringan yang berlangsung terus menerus selama 10 tahun. Buku dengan kategori self acceptance ini akan memperbaiki cara pandang kita tentang depresi dan gangguan kecemasan. Kita pun akan sadar betapa pentingnya berdamai dengan diri sendiri. 

instagram.com/her.wayoflife

Melalui buku 236 halaman ini, kita dapat melihat bagaimana sudut pandang seseorang yang mengidap distimia. Mengetahui apa yang mereka rasakan hingga faktor-faktor apa saja yang bisa membuat mereka bertahan dan mampu menghadapi semuanya. Buku dengan predikat bestseller di Korea Selatan ini semakin mendunia dan menjadi topik pembicaraan setelah RM, leader boy band BTS membawanya saat syuting Bon Voyage 3 di Malta. 

3. Garis Lurus oleh Arnozaha Win

Garis Lurus menceritakan kisah hidup Miko, seorang pengidap Sindrom Asperger dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Miko berusaha menjalani hidupnya hingga di satu titik, sebuah surel membawa Miko dalam perjalanan yang kemudian mengubah hidup dan membawanya ke titik terbaik. 

instagram.com/splendidwords

Lewat Miko dan tokoh-tokoh lainnya kita bisa tahu jika seseorang dengan Sindrom Asperger dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) menjalani hidup yang tidak mudah utamanya ketika memahami hal yang berkaitan dengan rasa dan imajinasi. Miko yang fikirannya benar-benar logis selogis 1+1=2 dianggap orang-orang disekitarnya bak robot tak berperasaan. Dalam 296 halaman buku yang terbit tahun 2019 tersebut kita bisa belajar tentang rasa, tentang menjadi manusia dan tentang melihat masa lalu dari berbagai perspektif berbeda. 

4. Gelombang Lautan Jiwa oleh Anta Samsara

Buku ini merupakan psikomemoar atau catatan perjalanan Anta Samsara yang mengalami skizofrenia. Anta menuliskan kisahnya sendiri, kisah bagaimana ia bangkit, berusaha lepas dari stigma dan derita batin untuk mencari jati diri. Gejala awal skizofrenia sudah ia rasakan semenjak sekolah. Buku yang terbit tahun 2012 ini melukiskan bagaimana Anta seolah mendengar suara-suara yang mengejeknya. Belum lagi  ketidakmengertian keluarga akan dirinya sempat mendorong Anta untuk bunuh diri. 

instagram.com/rndm.feed_

Dalam 209 halaman yang Anta tuliskan kita akan memahami jika ternyata ada sisi baik dari gangguan jiwa. Kita juga akan diberikan pengetahuan tentang beberapa penyakit jiwa termasuk gejala-gejalanya. Mengetahui apa yang dirasakan oleh para penderita gangguan jiwa dalam sudut pandang mereka. Termasuk mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

5. Pintu Terlarang oleh Sekar Ayu Asmara

Novel dengan genre thriller ini diterbitkan pertama kali tahun 2004. Kemudian dicetak ulang pada April 2005 karena tingginya antusiasme pembaca pada kisah Gambir. Seorang anak umur 9 tahun yang mengalami gangguan mental karena setiap hari menerima kekerasan dari kedua orang tuanya. Gambir pernah dipaksa menelan kecoa, ditumpahkan setoples penuh semut merah, ditenggelamkan, ditendang, diikat di pohon dan berbagai penganiayaan tak bermoral lainnya.

instagram.com/katarsisbook

Satu hari diam-diam ia mencuri sebilah pisau di kantin sekolah dan pada malamnya, lewat bisikan benda-benda disekeliling yang ia rasakan, Gambir membunuh kedua orangtuanya lalu memotong tangan kirinya sendiri. Gambir kemudian diisolasi di Rumah Sakit Jiwa, dan ditempat itulah ia mulai sering berkhayal, berimajinasi menjadi seorang pematung yang sukses dan mempunyai istri cantik bernama Talyda, si wanita perfeksionis. 
Dengan judul yang sama sutradara kenamaan Indonesia, Joko Anwar mengadaptasi novel ini kedalam sebuah film yang rilis tanggal 22 Januari 2009 lalu.

Dari kelima judul buku diatas, kira-kira buku mana yang sudah pernah kamu baca?

Posting Komentar